Senin, 31 Mei 2010

Arema sempurnakan Gelar Di Kandang Jakmania




 
OLAHRAGA - LIGA INDONESIA
JAKARTA - Arema Indonesia layak menjadi juara Indonesia Super League (ISL) musim ini. Meski sudah memastikan gelar juara saat menahan seri PSPS Pekanbaru Sabtu lalu (26/5), Arema tetap tampil habis-habisan saat menghadapi duel laga bergengsi melawan tuan rumah Persija Jakarta kemarin sore di Gelora Bung Karno (GBK).
    
Hasilnya, Singo Edan, sebutan Arema yang turun dengan skuad terbaiknya tampil menggila dengan mempermalukan Persija 1-5. Dengan tambahan tiga poin ini Arema menutup ISL musim 2009/2010 dengan total poin 73 hasil dari 23 kali menang, 4 kali seri, dan 7 kali kalah.
   
Datang ingin membuktikan diri sebagai tim juara, Arema yang didukung sekitar 40 ribu Aremania yang datang dari penjuru tanah air langsung tampil menggebrak sejak peluit kickoff dibunyikan" wasit Oky Dwi Putra dari Jabar."
   
Pertandingan baru berjalan delapan menit, GBK bergemuruh setelah Arema mencetak gol ke gawang" Persija lewat free kick cantik Esteban Guillen." Arema menutup babak pertama dengan skor 0-2 Pierre Njanka mencetak gol lewat titik putih pada menit ke-43. Hadiah penalty. Diberikan wasit setelah Abanda Herman dianggap handsball di kotak terlarang.
   
Penalti itu sempat mendapat protes keras dari tim tuan rumah. Bahkan Abanda Herman sampai dikartu merah wasit karena protes terlalu keras. Ketika babak pertama usai, ofisial Persija termasuk manajer Harjanto Bajuri dan pelatih Benny Dolo sempat" masuk lapangan untuk mengejar wasit. Beruntung pihak keamanan bertindak sigap.
   
Di babak kedua, unggul jumlah pemain Arema tetap bermain ngotot. Begitu pula Persija yang tidak ingin malu di kandang sendiri. Asik menyerang Arema sempat alpa dengan barisan bertahanannya. Akibatnya, menit ke-60 lewat serangan balik, Bambang Pamungkas yang lepas dari jebakan offside berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi" 1-2.
    
Gol itu membuat Arema tersengat. Enam menit kemudian SingoEdan kembali menjauh setelah Roman Chmelo mengoyak gawang M. Yasir. Gol Chmelo itu membuat Persija drop dan sebaliknya Arema makin bersemangat. Alhasil, barisan pertahanan Persija yang kehilangan palang" pintu tangguh, Aband Herman, dengan muda diobrak-abrik pemain Arema. Menit ke-71 Arema menambah gol lewat striker timnas Singpura Noh Alam Shah disusull dengan gol kedua Chmelo di menit ke-74.
    
Usai laga pelatih Arema Robert Alberts menuturkan, pertandingan Persija versus Arema atmosfirnya luar biasa. Itu karena dua kelompok supporter yang memenuhi stadion tanpa henti memberi dukungan dengan atraktif. "Kami sangat enjoy di pertandingan tadi. Atmosfir yang ada membuat laga ini seperti grand final. Luar biasa," cetus Roberts.
    
Pelatih asal belanda  ini menyatakan  tidak peduli dengan kondisi Persija yang tampil dengan 10 pemain usai Abanda Herman diusir wasit. "Di babak kedua, meski Persija bermain dengan 10 pemain, namun saya tetap instruksikan pemain untuk menganggap seperti berhadapan dengan 11 pemain," lanjutnya.
   
Robert menegaskan, kemaenangan besar di kandang Persija ini sekaligus membungkam anggapan-anggapan miring terhadap Arema. "Kami buktikan bahwa kemenangan kami bukan karena konspirasi dengan pihak tertentu dan kami juga bisa menang di Wamena yang katanya tidak ada satu tim pun yang bisa menang jika bermain disana," bebernya.
    
Sementara itu Pelatih Persija Benny Dollo menolak untuk berkomentar usai pertandingan. Dia memilih langsung berjalan menuju kamar ganti pemain. Menurut panpel Persija, Benny sejak technical meeting memang sudah mengatakan tidak akan hadir dalam jumpa pers karena Persija akan langsung pulang untuk bersiap menuju Solo untuk pertandingan lanjutan Piala Indonesia. (ali/ca)
sumber : www.jpnn.com

Tidak ada komentar: