Kalau Conficker dapat dikatakan sebagai worm nomor satu di Indonesia, maka predikat virus yang paling merepotkan dan paling banyak ditemui Vaksincom di Indonesia pantas di sandang oleh Sality. Virus yang disinyalir berasal dari Taiwan / Cina ini secara meyakinkan menempati ranking pertama dalam infeksi virus yang diterima oleh Vaksincom bersama-sama dengan Conficker.
Memang menyebalkan jika semua program kita ikut dimakan oleh virus [di infeksi], disamping sulit dalam memberantas virusnya terkadang juga file yang sudah di injeksi tersebut tidak dapat digunakan alias rusak setelah di scan dan dibersihkan oleh antivirus, alhasil harus reinstall semua program yang error atau download ulang file yang sudah di injenksi tersebut.
Salah satu virus yang akan menginjeksi file exe/com/scr ini adalah W32/Sality.AE
Ukuran file yang sudah terinfeksi W32/Sality.AE akan bertambah besar beberapa KB dan file yang sudah terinfeksi W32/Sality.AE ini masih dapat di jalankan seperti biasa. Biasanya virus ini akan mencoba untuk blok program antivirus atau removal tools saat dijalankan serta mencoba untuk blok task manager atau “registry editor” Windows. Untuk mempermudah dalam proses penyebarannya selain memanfaatkan “File Sharing” dan “Default Share” virus ini juga akan memanfaatkan media Flash Disk dengan cara membuat file acak yang mempunyai ekstensi exe/com/scr/pif serta menambahkan file autorun.inf yang memungkinkan virus dapat aktif secara otomatis setiap kali user mengakses Flash Disk.
Harap berhati-hati, tidak semua program antivirus dapat membersihkan file yang sudah terinfeksi W32/Sality.AE, bisa-bisa file tersebut akan rusak setelah di scan dan di bersihkan oleh antivirus tersebut.
Tidak mau kalah dengan virus mancanegara lain, untuk memperlancar aksinya ia akan mencoba untuk melakukan koneksi ke sejumlah alamat web yang sudah ditentukan dengan tujuan untuk memanggil/mendownload trojan/virus lainnya yang di sinyalir merupakan varian dari versi sebelumnya yang memungkinkan virus ini dapat mengupdate dirinya.
W32/Sality.AE akan menyebar dengan cepat melalui jaringan dengan memanfaatkkan default share windows atau share folder yang mempunyai akses full dengan cara menginfeksi file yang mempunyai ekstensi exe/com/scr. Karena itu, Vaksincom menyarankan pengguna komputer untuk menonaktifkan Default Share (C$, D$ .. dst) dan hindari Full Sharing folder anda di jaringan.
Selain menyebar dengan menggunakan jaringan, ia juga akan memanfaatkan flash disk yakni dengan cara kopi dirinya dengan nama file acak dengan ekstensi exe/cmd/pif serta membuat file autorun.inf agar dirinya dapat aktif secara otomatis tanpa harus menjalankan file yang sudah terinfeksi virus, selain itu ia juga akan menginfeksi file yang mempunyai ekstensi exe/com/scr yang terdapat dalam flash disk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar